skip to main | skip to sidebar


Friday, March 5, 2010

Peristiwa Kewafatan Rasulullah SAW


Diriwayatkan bahawa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada']. Pada masa itu Rasulullah SAW berada di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau punduduk perlahan-lahan.

Setelah itu turun malaikat Jibrail dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehNya. Oleh itu kamu kumpulkan parasahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."

Setelah malaikat Jibrail pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Rasulullah SAW lalu mengumpulkan para sahabat baginda, dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibrail.

Apabila para sahabat RA mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:

"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."

Apabila Abu Bakar RA mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya. Abu Bakar RA pulang ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar RA menangis dari pagihingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar RA menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain.

Maka berkumpullah para sahabat RA didepan rumah Abu Bakar RA dan bertanya: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."

Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat RA maka Abu Bakar RA pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri Rasulullah menjadi janda."

Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar RA maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar RA, lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang kejadian yang mereka saksikan itu.

Berkata salah seorang dari para sahabat RA, "Ya Rasulullah, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar dan kami dapati ramai orang menangis dengan suara yangkuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar RA.

Sebaik Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar RA, Rasulullah SAW melihat kesemua mereka menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?."

Kemudian Ali RA berkata, "Ya Rasulullah, Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?."

LaluRasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar adalahbenar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telahdekat".

Sebaik sahaja Abu Bakar RA mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pengsan, sementara Ali RA pula mengeletar seluruh tubuhnya, parasahabat yang lain pula menangis sekuat yang mereka mampu. Sehinggakan gunung-ganang, semua malaikat yang ada di langit, cacing-cacing, semua binatang baik yang ada di darat maupun yang ada di laut semua menangis. Kemudian Rasulullah SAW bersalam dengan para sahabat RA satu demi satu dan berwasiat pada mereka.

Pada satu hari, baginda SAW menyuruh Bilal RA azan untuk mengerjakan solat. Para Muhajirin dan Ansar pun berkumpullah di masjid Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAWmenunaikan solah dua rakaat bersama semua yang hadir. Setelah selesai solat, baginda SAW bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alhamdulillah, wahai para muslimin. Sesungguhnya aku adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang ke jalan Allah dengan izinNya. Dan aku ini adalah sebagai saudara kandung kamu, yang kasih sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu, kalau ada sesiapa ada hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi aku sebelum aku dituntut di hari Qiamat."

Rasulullah SAW berkata sebanyak tigakali, lalu bangunlah seorang lelaki bernama 'Ukasyah bin Muhshan dan berkata: "Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah, kalau kamu tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu aku tidak mahu mengemukakan ini."

Lalu 'Ukasyah RA berkata lagi: "Sesungguhnya dalam perang Badar aku bersamamu ya Rasulullah. Pada masa itu aku mengikuti unta kamu dari belakang. Setelah dekat, aku pun menghampiri kamu dengan tujuan supaya aku dapat mencium paha kamu,tetapi kamu telah mengambil tongkat dan memukul unta kamu untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu akupun kamu pukul pada tulangr usukku. Aku hendak tanya samada kamu sengaja memukul aku atau hendak memukul unta tersebut."

Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah,Rasulullah sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal RA, "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari."

Bilal RA keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah RA sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata,"Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk dibalas [di qishash]."

Setelah Bilal RA sampai di rumah Fatimah RA maka Bilal RA pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah RA menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?."

Bilal RA menjawab: "Aku Bilal, aku telah diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengambil tongkat baginda. "

Kemudian Fatimah RA berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya."

Berkata Bilal RA: "Wahai Fatimah, Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash."

Bertanya Fatimah RA lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah?"

Bilal RA tidak menjawab pertanyaan Fatimah RA. Setelah Fatimah RA memberikan tongkat tersebut, maka Bilal RA pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal RA maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah RA.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar RA dan Umar RA tampil ke depan sambil berkata:"Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash Rasulullah tetapi kamu qishashlah kami berdua."

Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar RA dan Umar RA maka dengan segera beliau berkata: "Wahai AbuBakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua."

Kemudian Ali RA bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada disamping Rasulullah oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah".

Lalu Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu."

Setelah itu Hasan RA dan Husin RA bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah, kamu qishashlah kami sama jika kamu ingin menqishash Rasulullah"

Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah aku kalau kamu hendak memukul."

Kemudian'Ukasyah RA berkata: "Ya Rasulullah, anda telah memukul aku sewaktu aku tidak memakai baju."

Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah RA melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Aku tebus kamu dengan jiwa ku ya Rasulullah, siapakah yang sanggup memukul kamu. Aku melakukan begini adalah sebab aku ingin menyentuh badan kamu yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan ku. Dan Allah SWT menjaga aku dari neraka dengan kehormatanmu"

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya."

Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah di dalam syurga."

IbnuMas’ud RA berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah RA. Kemudian baginda SAW memandang kami sambil berlinangan air mata dan bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah SWT memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah SWT menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepadakamu, agar bertakwa kepada Allah SWT. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah SWT."

Allah SWT berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."

Kemudian kamibertanya: "Bilakah ajal kamu ya Rasulullah?

Baginda SAW menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah SWT, ke Sidratul Muntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arasy."

Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan kamu ya Rasulullah?

Rasulullah SAWmenjawab: "Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih."

Kami bertanya: "Siapakah yangakan mensolatkan baginda di antara kami?" Kami menangis dan RasulullahSAW pun turut menangis.

Kemudian baginda SAW bersabda: "Tenanglah,semoga Allah SWT mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telahmemandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku,di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Setelah itu kamu semuakeluarlah sebentar meninggalkan aku. Maka yang pertama-tama mensolatkanaku adalah sahabatku Jibrail. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Izrail berserta bala tenteranya. Kemudian masuklah kamu dengansebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki daripihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamusemua."

Setelah itu para sahabat RA menangis dengan nada yangkeras dan berkata, "Ya Rasulullah kamu adalah seorang Rasul yang diutuskepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatandalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami.Apabila kamu sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiappersoalan yang timbul nanti?"

Kemudian Rasulullah SAW berkata,

"Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yangbenar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semuadua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagidiam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam ituialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu,maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dansekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambilpelajaran dari mati."

Setelah Rasulullah SAW berkata demikian,maka sakit Rasulullah SAW pun bermula. Dalam bulan Safar Rasulullah SAWsakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat RA. Dalamsebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah SAW diutus pada hari Isnindan wafat pada hari Isnin. Pada hari Isnin penyakit Rasulullah SAWbertambah berat, setelah Bilal RA menyelesaikan azan subuh,

maka BilalRA pun pergi ke rumah Rasulullah SAW kemudian memberi salam:"Assalamualaikum ya Rasulullah?" Kemudian ia berkata lagi "Assolahyarhamukallah."

Lalu dijawab oleh Fatimah RA, "Rasulullah masih sibukdengan urusan beliau."

Setelah Bilal RA mendengar penjelasan dariFatimah RA maka Bilal RA pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kataFatimah RA itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal RApergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam sepertipermulaan tadi,

kali ini salam Bilal RA telah di dengar oleh RasulullahSAW dan Rasulullah SAW berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnyapenyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakarmengimamkan solat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir."

Setelahmendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal RA pun berjalan menuju kemasjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduhmusibah. Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"

SetelahBilal RA sampai di masjid maka Bilal RA pun memberitahu Abu Bakar RAtentang apa yang telah Rasulullah SAW pesankan kepadanya. Ketika AbuBakar RA melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seoranglelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, laluia menjerit dan akhirnya ia pengsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuhrendah tangisan sahabat RA dalam masjid,

sehingga Rasulullah SAWbertanya kepada Fatimah RA; "Wahai Fatimah apakah yang telah berlaku?."

Siti Fatimah RA menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingungkerana Rasulullah tidak ada bersama mereka."

Kemudian Rasulullah SAWmemanggil Ali RA dan Fadhl bin Abas RA, lalu Rasulullah SAW bersandarkepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAWsampai di masjid maka Rasulullah SAW pun bersolat subuh bersama denganpara jemaah. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Setelah selesai solatsubuh maka Rasulullah SAW melihat kepada orang ramai dan berkhutbah:"Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan danpemeliharaan Allah SWT, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepadaAllah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akanmeninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertamaaku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia."

Dengan suara terbatasRasulullah SAW bersabda, "Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al Qurandan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai akudan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-samaaku."

Pesanan ringkas itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah SAWyang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu BakarRA menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar RA dadanya naik turunmenahan nafas dan tangisnya. Usman RA menghela nafas panjang dan Ali RAmenundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnyasudah tiba. "Rasulullah SAW akan meninggalkan kita semua." Keluh hatisemua sahabat RA kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesaimenunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat. Tatkala AliRA dan Fadhal RA dengan cergas menangkap Rasulullah SAW yang berkeadaanlemah dan goyah ketika turun dari mimbar, kalau mampu, seluruh sahabatRA yang hadir pasti akan menahan detik-detik dari terus berlalu.Setelahitu Rasulullah SAW pun pulang ke rumah baginda. Matahari kian tinggi,tapi pintu rumah Rasulullah SAW masih tertutup. Sedang di dalamnya,Rasulullah SAW sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringatdan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

KemudianAllah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail, "Wahai lzrail, pergilahkamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendakmencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang palinglembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlahterlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu kerumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamukembali padaKu."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dariAllah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai seorang ArabBadwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAWmaka ia pun memberi salam, "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian,sumber wahyu dan risalah!"

Fatimah RA tidak mengizinkannya masuk,"Wahai Abdullah (Hamba Allah), maaflah, ayahku sedang sakit," kataFatimah RA yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian FatimahRA kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata. Kemudianmalaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali iniseruan malaikat itu telah didengari oleh Rasulullah SAW.

Baginda SAWbertanya pada Fatimah RA, "Siapakah itu wahai anakku?"

FatimahRA menjawab: "Seorang lelaki memanggil ayahanda, saya katakan kepadanyayang ayahanda dalam keadaan sakit. Ia memanggil dengan suara yangmenggetarkan sukma."

Rasulullah SAW lantas berkata; "Wahai Fatimah,tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fatimah RA, "Tidak ayahanda."

"Diaadalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macamnafsu syahwat, yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yangmemusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur."

Fatimah RA tidak dapatmenahan air matanya lagi. Setelah mengetahui bahawa saat perpisahandengan ayahandanya akan bermula, dia menangis sepuas-puasnya. ApabilaRasulullah SAW mendengar tangisan Fatimah RA maka Baginda SAWpunberkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yangpertama dalam keluargaku akan bertemu dengan daku."

KemudianRasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikatlzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah."

Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkaudatang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?"

Maka berkata malaikatlzrail: "Kedatangan aku adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabutruhmu, itupun kalau dikau izinkan, kalau dikau tidak izinkan maka akuakan kembali."

Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Malaikul maut, di manaengkau tinggalkan kecintaanku Jibrail?

"Aku tinggalkan ia di langitdunia?" Jawab malaikat Izrail.

Baru sahaja malaikat Izrail selesaibicara, tiba-tiba malaikat Jibrail datang dan duduk di sampingRasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: "Wahai Jibrail,tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat?"

Jibrailmenjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."

Rasulullah SAW bertanyalagi: "Wahai Jibrail, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakanaku di sisi Allah SWT"

Berkata malaikat Jibrail, "Sesungguhnya semuapintu langit telah di buka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmudi langit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemuabidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata RasulullahSAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di harikiamat nanti."

Berkata Jibrail: "Allah SWT telah berfirman yangbermaksud, Sesungguhnya Aku telah melarang semua para nabi masuk kedalam syurga sebelum dikau masuk terlebih dahulu, dan Aku juga melarangsemua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."

BerkataRasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasasusahku."

Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail,mendekatlah kamu kepadaku."

Setelah itu malaikat lzrail pun memulaitugasnya. Perlahan ruh Rasulullah SAW ditarik. Nampak seluruh tubuhRasulullah SAW bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. Apabilaruh baginda SAW sampai ke pusat, dengan perlahan Rasulullah SAWmengaduh "Jibrail, betapa sakit sakaratul maut ini." Fatimah RAterpejam, Ali RA yang di sampingnya menunduk semakin mendalam danJibrail mengalihkan pandangannya dari Rasulullah SAW.

Melihatkantelatah Jibrail itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibrail,apakah kamu tidak suka melihat wajahku?"

Jibrail berkata: "Wahaikekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamudalam sakaratul maut?"

Sebentar kemudian terdengar RasulullahSAW merintih kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah,dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,jangan pada umatku."

Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dandadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendakmembisikkan sesuatu, Ali RA segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikumbis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah sholat danpeliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulaiterdengar bersahutan, sahabat RA saling berpelukan. Fatimah RAmenutupkan tangan di wajahnya, dan Ali RA kembali mendekatkantelinganya ke bibir Rasulullah SAW yang mulai kebiruan.

Ali RA berkata:"Sesungguhnya Rasulullah ketika menjelang saat-saat terakhir, telahmengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan aku meletakkantelinga, aku dengan Rasulullah berkata:

"Umatku, umatku." 

Akhirnya rohyang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW Rasulullah SAWwafat pada hari Isnin 13 Rabiul Awal.

Berkata Anas RA: "Ketikaaku lalu di depan pintu Aishah, ku dengar dia sedang menangis sambilmengatakan: "Wahai orang yang tidak pernah memakai sutera. Wahai orangyang keluar dari dunia dari perut yang tidak pernah kenyang darigandum. Wahai orang yang telah memilih tikar daripada singgahsana.Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana takut Neraka Sa'iir"

Telahbersabda Rasulullah SAW bahawa: "Malaikat Jibrail telah berkatakepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakansebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yangselalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekorikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya danikan tersebut akan menjadi batu."

Wallahu'alam.

*Source Abumusa


0 comments:

Post a Comment

ShareThis

 

Kisah Kisah Islam Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger