skip to main | skip to sidebar


Monday, March 29, 2010

Nabi Musa Menampar Malaikat Maut

0 comments

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata, "Malaikat maut diutus kepada Musa, ketika dia datang Musa menamparnya, lalu malaikatmaut kembali kepada Tuhannya, dia berkata, 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang menolak mati.

" Lalu Allah mengembalikan matanya (yang rusak karena tamparan Musa). Allah berfirman kepadanya, "Kembalilah kepada Musa, katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di punggung sapi jantan, maka bulu sapi yang tertutup oleh tangannya itulah sisa umurnya, satu bulu satu tahun.

" Musa berkata, "Ya Rabbi setelah itu apa?"

Malaikat menjawab, "Maut."

Musa berkata, "Sekarang aku pasrah." Maka Musa memohon kepada Allah agar didekatkan kepada tanah suci sejauh lemparan batu.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda "Seandainya aku di sana niscaya aku tunjukkan kuburnya kepada kalian yang berada di sisi jalan di dataran berpasir merah yang bergelombang."

Dalam riwayat Muslim, "Malaikat maut mendatangi Musa, dia berkata, 'Jawablah panggilan Tuhanmu."

Rasulullah SAW bersabda, "Musa menempeleng mata malaikat maut yang membuatnya rusak. Lalu malaikat maut kembali kepada Allah dan berkata, 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang tidak mau mati, dia telah merusak mataku.

"Rasulullah SAW bersabda, "Maka Allah mengembalikan matanya dan berfirman kepadanya, "Kembalilah kamu kepada hamba-Ku, katakan kepadanya, 'Apakah kamu ingin hidup?' Jika kamu ingin hidupmaka letakkanlah tanganmu di punggung sapi jantan, rambut yang tertutup oleh tanganmu itulah umurmu yang tersisa, satu rambut satu tahun."

Musa bertanya, "Seterusnya apa?"

Malaikat menjawab, "Kemudian kamu mati."

Musa berkata, "Sekarang ya Rabbi dari dekat." Musa berkata, "Matikanlah aku dekat tanah suci sejauh lemparan batu."

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah seandainya aku di sana niscaya aku tunjukkan kuburnya kepada kalian di samping jalan di pasir merah."

Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari di Kitab Ahadisil Anbiya Bab Wafat Musa nombor 3407. Hadis juga ini diriwayatkan oleh Muslim di Kitabal-Fadha`il Bab Fadha`il Musa 4/1842.

PENJELASAN HADIS:

Rasulullah saw memberitakan kepada kita bahwa di antara kemuliaan para nabi disisi Allah adalah bahwa mereka diberi pilihan menjelang kematian antara hidup di dunia atau berpindah ke Rafiq al-A'la. Dalam beberapa hadis yang shahih dari Aisyah bahwa Nabi saw juga diberi pilihan maka beliau memilih Rafiqil A'la.

Allah mengutus malaikat maut yang menjelma dalam wujud seorang laki-laki kepada Musa. Malaikat meminta agar Musa menjawab panggilan Tuhannya, ini berarti bahwa ajalnya telah tiba dan saatnya telah dekat.

Musa memiliki temper mental yang cukup tinggi, maka dia menempeleng malaikat maut dan merusak matanya yakni mata manusia di mana dia mewujudkan diri dengannya. Karena seandainya dia dalam wujud aslinya yakni malaikat niscaya Musa tidak akan mampu menempelengnya, tidak akan bisa.

Malaikat maut kembali kepada Allah mengadukan apa yang diperolehnya dari Musa. Lalu Allah menyembuhkan matanya dan menyuruhnya agar kembali kepadanya dan mengatakan kepada Musa agar meletakkan tangannya di atas punggung sapi, kemudian bulu-bulu yang tertutup oleh tangannya itu dihitung, satuhelai satu tahun, maka ajal Musa sama dengan jumlah bulu itu.

Dengan itu Musa mendapatkan kehidupan yang panjang. Jika Musa melakukan itu niscaya tidak menutup kemungkinan dia tetap hidup sampai hari ini. Akan tetapi manakala Musa bertanya kepada malaikat maut tentang apa yang ada di balik kehidupan panjang tersebut, malaikat menjawab, "Maut."

Maka Musa memilih yang dekat. Apa yang ada di sisi Allah bagi para rasul dan nabi-Nya serta hamba-hamba-Nya yang shalih adalah lebih baik dan lebih kekal.

Jika roh para syuhada berada di perut burung yang hijauyang beterbangan di kebun-kebun Surga, ia makan dari buah-buahnya dan minum dari sungainya dan berlindung di lampu-lampu yang bergantungan diatap Arasy Allah, maka kehidupan para nabi dan rasul di atas semua itu. Apa yang didapat oleh Musa seandainya dia hidup sampai hari ini, dia pasti memikul kesulitan-kesulitan dunia dan ujian-ujiannya, dia akan menyaksikan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sepanjang sejarah yang membuat pikiran sibuk, hati bersedih.

Bukan kah lebih baik diaberada di Rafiqil A'la dengan para rasul dan para nabi menikmati kenikmatan Surga daripada hidup di rumah kesengsaraan dan ujian. Musa memohon kepada Allah pada waktu rohnya dicabut agar didekatkan kepada tanah yang suci sejauh lemparan batu.

Permintaan Musa ini adalah wujud kecintaannya kepada tanah suci yang bertapak di dalam jiwanya, sehingga dia meminta dikubur di perbatasannya, dekat dengannya tetapi Musa tidak meminta kepada Allah agar mematikannya di tanah suci karena dia mengetahui bahwa Allah mengharamkannya atas generasi di mana Musa berasal darinya sebagai hukuman atas mereka karena ketidak taatan mereka kepada Tuhan mereka ketika Dia memerintahkan mereka agar masuk tanah suci yang telah Allah tulis untuk mereka, mereka berkata,

"Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (Al-Maidah: 24).

Lalu Allah menulis atas mereka kesesatan selama empat puluh tahun di gurun Sinai. Allah menjawab doa Musa. Rasulullah SAW telah menyampaikan kepada kita bahwa kuburan Musa ada di sana di pinggiran tanah suci di dataran pasir merah. Seandainya beliau di sana niscaya beliau menunjukkan itu kepada sahabat-sahabatnya.

PENGAJARAN

1. Hadis ini menunjukkan bahwa sebelum nyawa para nabi dicabut, mereka diberi pilihan antara terus hidup atau berpindah kepada rahmatullah sebagaimana Musa diberipilihan. Aisyah telah mendengar Rasulullah SAW bersabda pada waktu beliau sakit menjelang wafatnya, "Ya Allah, Rafiqul A'la." Aisyah mengerti bahwa beliau diberi pilihan maka beliau memilih.

2. Kemampuan malaikat menjelma dalam wujud manusia sebagaimana malaikat maut mendatangi Musa dalam wujud manusia.

3. Kematian adalah haq dan pasti, jika ada yang terlepas dari maut tentulah mereka adalah para nabi dan rasul.

4.Kedudukan Musa di sisi Allah di mana dia menampar malaikat maut lalurusak matanya, kalau bukan karena kemuliaan Musa di hadapan Allah mungkin saja malaikat akan membalas dengan keras.

5. Tidak ada alasan yang logik untuk menolak kejadian yang shahih ini. Rusaknya mata malaikat karena tamparan Musa terjadi karena malaikat datang dalam wujud seorang manusia. Di sinilah letak ujian bagi orang-orang beriman, apakah mereka mempercayainya atau tidak?

6. Ke beradaan kubur Musa ditepi perbatasan tanah suci dan Rasulullah mengetahui tempat kuburnya, beliau menunjukkan sebagian alamat kuburnya yaitu di tepi jalan ditanah pasir merah.

7. Keinginan Musa agar kuburnya dekat dengan tanah suci dan boleh-boleh saja bagi siapa yang ingin mati di tanah suci.

8.Tanah suci yang diberkahi memiliki batasan. Musa meminta kepada Allahagar mendekatkan kuburnya darinya sejauh batu dilempar, oleh karena ituMusa dikuburdi luar di pinggirannya.



5 Wasiat Dari Allah s.w.t Kepada Nabi s.a.w

0 comments

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :

1.    Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.

2.    Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.

3.    Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.

4.    Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.

5.    Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.

Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.

Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :

1. Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.

2. Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.

3. Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.

4. Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.

5. Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.

6.Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.

7.  Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."


Thursday, March 11, 2010

Kerjasama Antara Tukang Sihir Dengan Syaitan

0 comments

Pada umumnya terjadi kerjasama antara tukang sihir dengan syaitan. Tukang sihir akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat kemusyirkan dan kekafiran baik secara bersembunyi mahupun secara terang-terangan. Sebagai membalas budi syaitan akan melayani tukang sihir tersebut.

Kerana kesepakatan antara tukang sihir dengan syaitan atau pemimpin dari jin dan syaitan, maka para pemimpin tersebut akan memerintahkan kepada bawahannya seupaya melayani tukang sihir dan mentaati pengikutnya, dengan berbagai macam tugas yang diingini oleh tukang sihir tersebut.

Selepas itu, tukang sihir tersebut memanfaatkan jin yang ada untuk perkerjaan-pekerjaan yang bersifat kejahatan sebagai mana yang diinginkannya. Jika jin yang diperintahkannya itu membantah  tidak mahu mengikutinya, maka tukang sihir tersebut akan melakukan pendekatan dengan pemimpin jin itu, maka pemimpin dari jin itu akan menghukumnya atau menundukkan jin yang lainnya lagi supaya melayani tukang sihir yang sudah menjadi musyrik itu.

Justeru itu kita dapat mengetahui, bahawa hubungan antara tukang  sihir dengan jin yang telah berhasil ditundukkannya adalah hubungan bersifat kebencian dan permusuhan. Dalam perkara yang lain dapat pula kita lihat, bahawa jin yang telah menjadi suruhan bagi tukang sihir itu, selalu pula menyakitinya dengan cara mengganggu keluarganya atau harta bendanya. Bahkan kadangkala menyakiti tukang sihir itu sendiri tanpa diketahuinya. Ada juga tukang sihir yang tidak mempunyai anak, kerana jin tersebut telah membunuh janin dari anak tukang sihir tersebut ketika masih di dalam perut.

Syeikh Wahid Abdus Salam Bali sendiri pernah mengubati seorang perempuan yang terkena sihir. Ketika ia membacakan ayat-ayat Al-Quran kepada perempuan yang terkena sihir tersebut, maka jin yang disuruh oleh tukang sihir itu berkata:

"Saya tidak dapat keluar dari tubuh orang ini."

"Mengapa kamu tidak dapat keluar?" Kata Wahid.

"Kerana saya takut dibunuh oleh tukang sihir." Jawab Jin.

"Pergilah kamu dari tempat ini ke tampat yang lain yang tidak diketahui oleh tukang sihir itu." Kata Wahid lagi.

Jin menjawab: "Akan tetapi dia akan mengutus jin yang lain supaya membawaku kepadanya."

"Kalau begitu masuklah kamu kedalam Agama Islam, jika kamu dengan ikhlas bertaubat, dengan pertolongan Allah, kamu akan diajarkan ayat-ayat Al-Quran yang akan dapat melindung dari kejahatan jin-jin kafir tersebut." Kata Syeikh Wahid.

"Tidak aku tidak akan masuk Islam, aku akan tetap memeluk agama kristian." Ungkap jin tersebut.

Syeikh Wahid berkata: "Tidak ada paksaan dalam beragama, akan tetapi kamu harus keluar dari tubuh perempuan ini."

"Tidak, saya tidak akan keluar."

Syeikh Wahid berkata: "Dengan pertolongan Allah, akan kami bacakan ayat-ayat Al-Quran kepadamu hingga kamu terbakar olehnya. (Kemudian Syeikh memukulnya dengan sangat kuat sehingga jin itu menangis)."

"Baiklah saya akan keluar." Jawab Jin.

Syeikh Wahid berkata: "Segala puji bagi Allah, jin itupun keluar."

*Source Buku 2002 Misteri Himpunan Kisah-Kisah Jin, Iblis Dan Syaitan. 

Syaitan Ikut Makan Bersama

0 comments

Dari Abdullah bin Umar mengatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda maksudnya:

"Bila salah seorang di antara kamu makan, maka hendaklah ia makan  dengan tangan kanannya dan bila ia minum maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya, kerana sesungguhnya syaitan minum dengan tangan kirinya"

"Huzaifah ra berkata: "Bila kami menghadiri hidangan makan bersama Rasulullah SAW, kami tidak meletakkan tangan-tangan kami sebelum Rasulullah SAW meletakkan tangannya terlebih dahulu".

Pada suatu hari kami pernah menghadiri hidangan makan bersama Rasulullah, lalu seorang  anak perempuan datang seolah-olah ditolak untuk meletakkan tangan dalam makanan, Rasulullah SAW memegang tangannya, kemudian datang pula seorang Arab Badwi seolah-olah ditolak,

Rasulullah SAW juga memegang tangannya sambil bersabda: "Sesungguhnya syaitan mendapatkan bahagian makanan yang tidak disebutkan nama Allah pada waktu memakannya; sesungguhnya syaitan telah membawa anak perempuan dan membawa orang Badwi ini untuk mendapatkan bahagiannya lalu aku pegang tangannya. Demi diriku yang berada di bawah ke-kuasaan-Nya, sesungguhnya tangan syaitan itu berada pada tanganku bersama dengan tangan anak perempuan tesebut."

"Selepas itu Rasulullah SAW menyebut nama Allah lalu makan."

Yang dimaksudkan dengan ditolak daam hadith diatas, iaitu seolah-olah ada sesuatu yang menolaknya dari belakang. Dari Jabir bin Abdullah, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya:

"Bila seseorang masuk kedalam rumahnya lalu menyebut nama Allah pada waktu ia masuk dan pada waktu ia akan makan. maka syaitan berkata kepada kawan-kawannya: "Tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada makan malam unutuk kamu."

Akan tetapi jika sesorang masuk kedalam rumahnya tanpa menyebut nama Allah, maka syaitan berkata kepada kawan-kawannya: "Ada tempat bermalam untuk kamu semuanya" bila dia tidak menyebut nama Allah pada waktu makan, maka syaitan berkata kepada kawan-kawannya: "Ada tempat untuk kamu semuanya bermalam dan makan malam." 

*Source Buku 2002 Misteri Himpunan Kisah-Kisah Jin, Iblis Dan Syaitan. 

Jin Mengaku Sebagai Pembohong

0 comments
 

Seorang suami pernah datang kepada Syeikh Wahid Abdus Salam dan berkata: “Dari semenjak saya berkahwin dengan isteri saya, kami selalu saja bertengkar bahkan isteri saya itu sangat benci kepada saya. Dia juga tidak tahan mendengar ucapan dari saya walau hanya sepatah kata dan selalu ingin meminta cerai. Dia merasa sangat tenang berada di dalam rumah kalau saya tidak ada. Bila saya masuk ke rumah saya itu, isteri saya merasa gelisah seolah-olah jiwanya terbakar oleh api kemarahan.”

Sebagai kesimpulannya, Syeikh membacakan beberapa ayat Al-Quran kepada wanita tersebut maka seketika itu juga di hujung jari wanita tersebut menggigil, dadanya menjadi sesak dan kepalanya terasa pening akan tetapi wanita tersebut tetap sedarkan diri. Akhirnya Syeikh memerintahkan supaya merakam beberapa beberapa ayat Al-Quran dan mendengarkannya kepada wanita tersebut selama 45 hari dan setelah itu Syeikh mengharapkan supaya orang yang terkena sihir itu datang kembali menemuinya. 

Maka datanglah suami wanita itudan berkata: “Telah terjadi suatu yang aneh kepada isteri saya”

Maka Syeikh bertanya: “Apakah yang telah terjadi?”

Suami wanita itu berkata: “Setelah berakhir masa yang di tentukan itu, maka kami sepakat untuk datang menemui anda kembali. Akan tetapi secara tiba-tiba, isteri saya kerasukan jin. Pada waktu itu juga jin tersebut berkata bahawa dia akan memberitahukan tentang sihir yang telah dikenakan pada wanita itu dengan syarat mereka jangan pergi ke rumah Syeikh.

Secara jujur pula jin itu berkata bahawadia datang ke dalam tubuh wanita itu melalui sihir dan sihir tersebut ada didalam bantal. Setelah di keluarkan sihir yang berada di dalam bantal tersebut yang berupa tulisan di kertas maka jin itu pun berkata: “Bakarlah kertas-kertas ini maka sihirnya akan hilang dan saya akan keluar dari tubuh wanita ini.” Selepas itu wanita itu pun sedarkan diri.

Akan tetapi seminggu selepas itu, wanitatersebut sakit kembali lalu suaminya membawa isterinya lagi kepada Syeikh. Begitu saja Syeikh mengucapkan:

    “AUZUBILLAHIMINASHSYAITANNIRRAJIMM”

Wanita itu langsung kerasukan jin maka terjadilah percakapan antara Syeikh dengan jin yang ada di dalam tubuh wanita itu:

“Wahai pembohong. Mengapa engkau datang lagi?” Tanya Syeikh Wahid.

“Saya akan mengatakan semuanya kepada anda akan tetapi janganlah anda memukul saya.” Jawab jin itu.

“Katakanlah!” ujar Syeikh.

“Sebenarnya saya telah berbohong kepada mereka, saya lah yang meletakkan kertas-kertas itu di dalam bantal supaya mereka mempercayai bahawa saya telah keluar darinya.” Jelas jin tersebut.

“Jadi kamu telah berbohong kepada mereka?”Tanya Syeikh Wahid lagi.

Jin berkata: “Apa yang dapat saya lakukan sedangkan saya terikat dengan tubuh wanita ini dengan sihir.”

Syeikh bertanya: “Apakah kamu ber agama Islam?”

“Ya, saya beragama Islam.” Jawab jin tersebut.

“Ketahuilah oleh mu bahawa seorang muslim tidak boleh bekerja sama dengan tukang sihir, perbuatan yang kamu lakukan ini hukumnya adalah haram serta termasuk dosa besar. Apakah kamu ingin masuk syurga?” Tanya Syeikh Wahid.

“Ya, saya sangat menginginkannya,” jawab jin.

“Kalau demikian, tinggalkan lah tukang sihir itu dan pergilah kamu bersama jin-jin yang ber iman lainnya untuk menyembah Allah SWT kerana pekerjaan atau jalan yang di lakukan oleh tukang sihir adalah jalan yang akan membawa kesengsaraan di dunia dan akan masuk ke dalam neraka jahanam di akhirat.” Demikian penjelasan Syeikh Wahid kepada jin tersebut.

“Akan tetapi bagaimanakah caranya saya akan dapat melepaskan diri dari tukang sihir itu sedangkan dia menguasai saya?” Tanya jin lagi.

“Ketahuilah olehmu sesungguhnya dia menguasai kamu kerana kemaksiatan-kemaksiatan yang kamu lakukan akan tetapi jika benar-benar kamu bertaubat kepada Allah SWT, nescaya Allah SWT akan menunjukkan jalan keluar atas diri kamu dalam menghadapinya. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan memberikan jalan (kekuasaan) bagi orang-orang kafir atas orang-orang mukmin.” Ujar Syeikh Wahid.

“Saya akan benar-benar bertaubat kepada Allah SWT, saya akan keluar dari tubuh wanita ini dan tidak akan datang lagi.” Janji jin itu kepada Syeikh Wahid.

Selepas itu jin tersebut berjanji kepada Allah SWT dan kemudian keluar dari dalam tubuh wanita itu. Segala pujian dan sanjungan hanyalah milik Allah SWT. Sesungguhnya tidak ada kekuasaan dan kekuatan kecuali dengan bantuanNya.

Beberapa bulan selepas itu, suami wanita itu datang kepada Syeikh menyampaikan berita gembira bahawa isterinya itu benar-benar telah sihat. Segala pujian dan sanjungan hanya milik Allah Penguasa alam raya.

*Source 2002 Misteri Himpunan Kisah-Kisah Jin, Iblis Dan Syaitan.


Kisah Iblis Laknatullah Dengan ahli Neraka

0 comments


Dalam sebuah hadith diterangkan bahawa apabila penghuni neraka sudah sampai di neraka, maka di situ disediakan sebuah mimbar dari api,dipakaikan pakaian dari api, bermahkota dari api dan diikat iblis laknatullah itu dengan tali dari api.

Kemudian dikatakan kepada iblis laknatullah: "Wahai iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan bersyarahlah kamu kepada penghuni neraka."

Setelah iblis laknatullah menerima arahan maka dia pun naik ke atas mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka." Semua orang yang berada dalam neraka mendengarakan ucapannya dan memandang mereka kepada ketua mereka iaitu iblis laknatullah .

Kata iblis laknatullah : "Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua itu mati dan akan dihalau dan akan dihisab dan akan menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke syurga dan satu kumpulan ke neraka Sa'iir."

Berkata iblis laknatullah lagi: "Kamu semua menyangka bahawa kamu semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada didunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kamu semua. akhirnya kamu semua mengikuti aku, maka dosanya adalah untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah diri kamu sendiri, kerana sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat."

Berkata iblis laknatullah lagi: "Mengapakah kamu tidak mahu menyembah Allah sedangkan dia Allah yang menciptakan segala sesuatu?"

Akhirnya iblis laknatullah berkata: "Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari seksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan seru sekalian Alam."

Setelah mereka (ahli neraka) mendengar kata-kata iblis laknatullah itu maka mereka melaknati iblis itu. Setelah itu iblis laknatullah dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak dari api dan jatuhlah dia ke tempat yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya dalam neraka.

Malaikat Zabaniah berkata: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di dalam buat selama-lamanya." 

Wallahu'alam.

*Source abumusa2.


Makanan Jin

0 comments

Dalam beberapa hadith yang sahih secara jelas disebutkan bahawa jin makan dan minum. Dalam hadith yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah dikatakan bahawa ia pernah membawakan Rasulullah SAW bejana yang berisi air wuduk serta untuk buang hajatnya.

Ketika ia menghantarkan bejana itu Rasulullah SAW bertanya: “Siapakah kamu?” 

Ia menjawab: “Aku Abu Hurairah.”

Nabi berkata lagi: “Carikan beberapa batu untuk aku pergunakan sebagai alat untuk beristinjak dan janganlah kamu bawakanaku tulang atau kotoran binatang.” 

Lalu aku bawakan untuknya beberapa batu yanga ku letakkan didalam kainku dan aku dekatkan kepadanya. Selepas itu aku memalingkan mukaku (untuk tidak melihat pada waktu baginda beristinjak).Setelah baginda berjalan bersamanya lalu aku bertanya: “Mengapakah tidak boleh beristinjak dengan tulang dan kotoran binatang?”

Rasulullah SAW menjawab: “Kedua benda ini adalah makanan jin.”

Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: “Pernah datang kepada ku utusan jin Nisbin (sebaik – baik jin) kemudian mereka meminta kepadaku bekal makanan lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka supaya didalam setiap kotoran tulang dan kotoran binatang yang mereka jumpai semoga mereka mendapatkan makanan”

*Source 2002 Misteri Himpunan Kisah-Kisah Jin, Iblis Dan Syaitan.


Sunday, March 7, 2010

Doa Untuk Jepun

0 comments

Pastinya Tsunami yang melanda negara matahari terbit baru-baru ini meninggalkan kesan yang mendalam dari segi mental dan fizikal terutamanya kepada rakyat Jepun sendiri. Ada yang kurang endah kesedihan mereka dengan melukis kartun. Ada yang mempertahankan rakyat Jepun. Ada juga yang membuat spekulasi, menyebarkan scam berkenaan letupan loji nuklear dan sebagainya.

Apa-apa pun yang berlaku semuanya adalah ketentuan Allah s.w.t. Saya di sini bukan mahu bersyarah yang bukan-bukan. Saya di sini mahu memberikan peringatan kepada diri saya sendiri dan rakan-rakan. Jepun sememangnya sebuah negara yang terkenal dengan teknologi modennya. Jepun juga sebuah negara yang boleh dikatakan sentiasa bersedia menghadapi sebarang bencana alam terutamanya gempa bumi. Pelbagai ciptaan dibina khas dengan mengambil kira faktor bencana alam.

Contohnya, bangunan-bangunan mereka dibina khas supaya dapat mengurangkan kesan gegaran gempa bumi. Reaktor nuklear pula dikatakan dibina mengambil kira faktor alam sekitar.Namun musnah! musnah! Musnah sama sekali. Setinggi manapun teknologi, semoden manapun ciptaan, secanggih mana pun binaan, dengan satu ombak Tsunami dalam masa beberapa minit sahaja, musnah semuanya.

Tambah merunsingkan lagi, isu kebocoran loji nuklear di sana. Kita sedia maklum bahawa radiasi nuklear akan meninggalkan kesan yang buruk sama ada pada kesihatan atau alam sekitar.Tidak lain tidak bukan ini satu peringatan daripada Allah, peliklah jika ada golongan yang beriman menafikannya. Peringatan Allah bahawa kemodenan atau kecanggihan yang dicipta manusia ini sama sekali tidak mampu melawan kuasa Allah. Peringatan kepada manusia-manusia yang lalai pada suruhan dan larangan Allah.

Jika hendak dibandingkan dengan Tsunami yang berlaku baru-baru ini, tidak terbayang bagaimanakah situasi pada hari kiamat nanti. Firman Allah s.w.t dalam surah Al-Zalzalah:


Apabila bumi digegarkan dengan gegaran yang sedahsyat-dahsyatnya, [1]
Serta bumi itu mengeluarkan segala isinya, [2]
Dan berkatalah manusia (dengan perasaan gerun); “Apa yang sudah terjadi kepada bumi?” [3]
Pada hari itu bumipun menceritakan khabar beritanya: [4]
Bahawa Tuhanmu telah memerintahnya (berlaku demikian). [5]
Pada hari itu manusia akan keluar berselerak (dari kubur masing-masing) – untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) amal-amal mereka. [6]
Maka sesiapa berbuat kebajikan seberat zarah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)! [7]
Dan sesiapa berbuat kejahatan seberat zarah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)! [8]


Bersama-samalah kita mengambil iktibar daripada musibah yang menimpa. Sesungguhnya ia adalah satu peringatan daripada Allah. Bantulah mereka selagi mampu! Jangan lupa untuk mendoakan keselamatan sahabat-sahabat kita di sana khususnya, dan rakyat Jepun amnya atas nama kemanusiaan.

Wallahua’lam.

*Source Azzariyat.


Saturday, March 6, 2010

Asmara Memang Aneh

0 comments

Secara tak terduga Pangeran yang menjadi putra mahkota jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang didatangkan untuk memeriksa dan mengobati tapi tak seorang pun mampu menyembuhkannya. Akhirnya Raja mengadakan sayembara. Sayembara boleh diikuti oleh rakyat dari semua lapisan. Tidak terkecuali oleh para penduduk negeri tetangga. Sayembara yang menyediakan hadiah menggiurkan itu dalam waktu beberapa hari berhasil menyerap ratusan peserta.

Namun tak satu pun dari mereka berha­sil mengobati penyakit sang pangeran. Akhirnya sebagai sahabat dekat Abu Nawas, menawarkan jasa baik untuk menolong sang putra mahkota. Baginda Harun Al Rasyid menerima usul itu dengan penuh harap. Abu Nawas sadar bahwa dirinya bukan tabib. Dari itu ia tidak membawa peralatan apa-apa.

Para tabib yang ada di istana tercengang melihat Abu Nawas yang datang tanpa peralatan yang mungkin diperlukan. Mereka berpikir mungkinkah orang macam Abu Nawas ini bisa mengobati penyakit sang pangeran? Sedangkan para tabib terkenal dengan peralatan yang lengkap saja tidak sanggup. Bahkan penyakitnya tidak terlacak. Abu Nawas merasa bahwa seluruh perhatian tertuju padanya. Namun Abu Nawas tidak begitu memperdulikannya. Abu Nawas dipersilahkan memasuki kamar pange­ran yang sedang terbaring. la menghampiri sang pange­ran dan duduk di sisinya.

Setelah Abu Nawas dan sang pangeran saling pandang beberapa saat, Abu Nawas berkata, “Saya membutuhkan seorang tua yang di masa mudanya sering mengembara ke pelosok negeri.”

Orang tua yang diinginkan Abu Nawas didatangkan. “Sebutkan satu persatu nama-nama desa di daerah se­latan.” perintah Abu Nawas kepada orang tua itu.

Ketika orang tua itu menyebutkan nama-nama de­sa bagian selatan, Abu Nawas menempelkan telinganya ke dada sang pangeran. Kemudian Abu Nawas memerintahkan agar menyebutkan bagian utara, barat dan timur. Setelah semua bagian negeri disebutkan, Abu Nawas mohon agar diizinkan mengunjungi sebuah desa di sebelah utara.

Raja merasa heran. “Engkau ku undang ke sini bukan untuk bertamasya.”

“Hamba tidak bermaksud berlibur Yang Mulia.” kata Abu Nawas.

“Tetapi aku belum paham.” kata Raja.

“Maafkan hamba, Paduka Yang Mulia. Kurang bijaksana rasanya bila hamba jelaskan sekarang.” kata Abu Nawas.

Abu Nawas pergi selama dua hari. Sekembali dari desa itu Abu Nawas menemui sang pangeran dan membisikkan sesuatu kemudian menem­pelkan telinganya ke dada sang pangeran. Lalu Abu Nawas menghadap Raja. “Apakah Yang Mulia masih menginginkan sang pangeran tetap hidup?” tanya Abu Nawas.

“Apa maksudmu?” Raja balas bertanya.

“Sang pangeran sedang jatuh cinta pada seorang gadis desa di sebelah utara negeri ini.” kata Abu Nawas menjelaskan.

“Bagaimana kau tahu?” “Ketika nama-nama desa di seluruh negeri disebut­kan tiba-tiba degup jantungnya bertambah keras ketika mendengarkan nama sebuah desa di bagian utara ne­geri ini. Dan sang pangeran tidak berani mengutarakannya kepada Baginda.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Raja.

“Mengawinkan pangeran dengan gadis desa itu.”

“Kalau tidak?” tawar Raja ragu-ragu.

“Cinta itu buta. Bila kita tidak berusaha mengobati kebutaannya, maka ia akan mati.”

Rupanya saran Abu Nawas tidak bisa ditolak. Sang pangeran adalah putra satu-satunya yang merupakan pewaris tunggal kerajaan. Abu Nawas benar. Begitu mendengar persetujuan sang Raja, sang pangeran berangsur-angsur pulih. Sebagai tanda terima kasih Raja memberi Abu Nawas se­buah cincin permata yang amat indah.

*Source Renungan Islam.


Ibnu Hajar Al-Asqolani

0 comments
Maqam Ibnu Hajar Al-Asqolani
Kali ini Al-Faqir akan menceritakan tentang seorang tokoh yang sangat hebat dan tidak asing lagi di dunia keilmuan, tidak lain dan tidak bukan, Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani. Nama sebenar beliau adalah Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Hajar Al-Kinani Al-Asqolani Asy-Syafie Al-Mishri. Beliau dilahirkan di Mesir pada bulan syaaban tahun 773H. Dan beliau wafat di Mesir, dan dikebumikan di situ.

Sebagaimana yang diketahui, adalah Ibnu Hajar ini pengarang kepada kitab hebat daripada kitab hebat. Apa maksudnya? Kitab hebat itu adalah Fathul Bari, syarahan kepada kita Sahih Bukhari oleh Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari. Kedua kitab ini tidak dapat ditandingi oleh mana2 ulama' samada matannya mahupun syarahnya. Sebab itulah ulama menyebut bahawa, kitab Ibnu Hajar adalah penutup/pelengkap kepada perbahasan kitab Sahih Bukhari.

Pernah suatu ketika, seorang ulama hebat diminta untuk menulis kitab syarah kepada kitab sahih bukhari, lalu beliau menjawab dengan hadith Nabi s.a.w.: لا هجرة بعد الفتح. Maksudnya: Tidak ada lagi syarah setelah lengkapnya kitab ini (Fathul Bari). Apa yang hebatnya Ibnu Hajar adalah, setiap hari beliau akan membaca sahih bukhari sebanyak 5 kali dan sahih muslim sebanyak 10 kali. Subhanallah.


Inilah karya hebat beliau

Terakhir, dikatakan bahawa beliau mempunyai guru lebih daripada 500 orang guru. Antara guru beliau adalah Imam Bulqini dan Imam Al-Khawarzmi. Dan di antara muridnya yang hebat adalah Imam As-Sakhowi dan Imam Zakaria Al-Ansori.

Zodiak Dalam Pandangan Islam

0 comments
Zodiak dalam pandangan Islam

Telah menjadi sifat dasar manusia selalu ingin tau, apalagi yang berhubungan dengan masa depan, apakah itu tentang perjodohan, rejeki, kemakmuran, musibah dan lain-lain. Demi memuaskan rasa ingin tau itu, tidak jarang mencari tau dengan membaca isi zodiak harian, fortune cookies, bahkan ramalan tahunan yang nota bene ditulis oleh seorang peramal. Hal itu sama artinya kita telah mendatangi seorang peramal.


Hadis Rasulullah SAW :"Barangsiapa yg mendatangi seorang peramal dan mempercayai ucapannya, maka sesungguhnya ia telah berbuat kufur dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad" (Hadist shahih, diriwayatkan Abu Daud, at-tirmidzi, ibnu majah) 

Jika kita percaya pada ramalan-ramlan itu maka kita telah kufur kepada Al Qur'an (yg diturunkan pada nabi Muhammad SAW) Naudzubillahi min dzaalik...Lalu bagaimana jika kita berdalih, cuma ingin tau aja kok, for fun.. nanti juga udah lupa.. mohon perhatikan hadist ini,

wahai sahabatku  : "Barangsiapa yg mendatangi peramal, lalu mempercayai ucapannya maka sesungguhnya sholatnya tidak dapat diterima selama 40 hari" (Hadist shahih, diriwayatkan Abu Daud, at-tirmidzi, ibnu majah) 

Relakah kita mengorbankan pahala 40 hari sholat kita tidak diterima ALLAH SWT hanya untuk sesuatu yg sia-sia..?? padahal 40 hari sholat fardhu sama dengan 200 kali sholat, sama dengan 3400 rakaat.. itu semua hilang, hanya untuk for fun..Astagfirullah al adziim.. Astagfirullah al adziim..Astagfirullah al adziim.. Mendatangi, apalagi percaya pada ramalan dapat menjerumuskan kita pada dosa besar : Syirik (menyekutukan ALLAH SWT)

"Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan DIA mengampuni segala dosa yg selain dari (syirik) itu, bagi siapa yg dikehendakiNya" (Al Qur'an surat An-Nisaa' : 48) 

Naudzubillahi min dzaliik..Sia-sia saja amal ibadah kita, sholat, zakat, puasa, sedeqah, dll hanya karena tanpa kita sadari telah terjerumus ke dalam dosa yg amat dhasyat besarnya.."Ya Allahu Rabbi ampunilah dosa2 besar kami, dosa2 kecil kami, dosa2 yg kami sengaja, dosa2 yg tidak kami sengaja, dosa2 yg telah lalu maupun dosa2 yg baru saja kami perbuat. Ya Ghafururrahiim.. engkaulah yg Maha keras siksaannya, janganlah Engkau siksa kami karena dosa2 kami, ampunilah kami, hamba Mu yg lalai dan dzholim ini. Janganlah Engkau biarkan kami berpaling setelah Engkau beri petunjuk, tiada daya upaya tanpa pertolonganMu. Salam dan Shalawat hanya junjungan kami nabi Muhammad SAW. amiin ya Arrahman Arrahimiin.."

*Source Ku Bangga Jadi Muslim


Friday, March 5, 2010

Peristiwa Kewafatan Rasulullah SAW

0 comments

Diriwayatkan bahawa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada']. Pada masa itu Rasulullah SAW berada di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau punduduk perlahan-lahan.

Setelah itu turun malaikat Jibrail dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehNya. Oleh itu kamu kumpulkan parasahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."

Setelah malaikat Jibrail pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Rasulullah SAW lalu mengumpulkan para sahabat baginda, dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibrail.

Apabila para sahabat RA mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:

"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."

Apabila Abu Bakar RA mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya. Abu Bakar RA pulang ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar RA menangis dari pagihingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar RA menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain.

Maka berkumpullah para sahabat RA didepan rumah Abu Bakar RA dan bertanya: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."

Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat RA maka Abu Bakar RA pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri Rasulullah menjadi janda."

Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar RA maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar RA, lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang kejadian yang mereka saksikan itu.

Berkata salah seorang dari para sahabat RA, "Ya Rasulullah, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar dan kami dapati ramai orang menangis dengan suara yangkuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar RA.

Sebaik Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar RA, Rasulullah SAW melihat kesemua mereka menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?."

Kemudian Ali RA berkata, "Ya Rasulullah, Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?."

LaluRasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar adalahbenar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telahdekat".

Sebaik sahaja Abu Bakar RA mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pengsan, sementara Ali RA pula mengeletar seluruh tubuhnya, parasahabat yang lain pula menangis sekuat yang mereka mampu. Sehinggakan gunung-ganang, semua malaikat yang ada di langit, cacing-cacing, semua binatang baik yang ada di darat maupun yang ada di laut semua menangis. Kemudian Rasulullah SAW bersalam dengan para sahabat RA satu demi satu dan berwasiat pada mereka.

Pada satu hari, baginda SAW menyuruh Bilal RA azan untuk mengerjakan solat. Para Muhajirin dan Ansar pun berkumpullah di masjid Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAWmenunaikan solah dua rakaat bersama semua yang hadir. Setelah selesai solat, baginda SAW bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alhamdulillah, wahai para muslimin. Sesungguhnya aku adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang ke jalan Allah dengan izinNya. Dan aku ini adalah sebagai saudara kandung kamu, yang kasih sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu, kalau ada sesiapa ada hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi aku sebelum aku dituntut di hari Qiamat."

Rasulullah SAW berkata sebanyak tigakali, lalu bangunlah seorang lelaki bernama 'Ukasyah bin Muhshan dan berkata: "Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah, kalau kamu tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu aku tidak mahu mengemukakan ini."

Lalu 'Ukasyah RA berkata lagi: "Sesungguhnya dalam perang Badar aku bersamamu ya Rasulullah. Pada masa itu aku mengikuti unta kamu dari belakang. Setelah dekat, aku pun menghampiri kamu dengan tujuan supaya aku dapat mencium paha kamu,tetapi kamu telah mengambil tongkat dan memukul unta kamu untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu akupun kamu pukul pada tulangr usukku. Aku hendak tanya samada kamu sengaja memukul aku atau hendak memukul unta tersebut."

Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah,Rasulullah sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal RA, "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari."

Bilal RA keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah RA sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata,"Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk dibalas [di qishash]."

Setelah Bilal RA sampai di rumah Fatimah RA maka Bilal RA pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah RA menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?."

Bilal RA menjawab: "Aku Bilal, aku telah diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengambil tongkat baginda. "

Kemudian Fatimah RA berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya."

Berkata Bilal RA: "Wahai Fatimah, Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash."

Bertanya Fatimah RA lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah?"

Bilal RA tidak menjawab pertanyaan Fatimah RA. Setelah Fatimah RA memberikan tongkat tersebut, maka Bilal RA pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal RA maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah RA.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar RA dan Umar RA tampil ke depan sambil berkata:"Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash Rasulullah tetapi kamu qishashlah kami berdua."

Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar RA dan Umar RA maka dengan segera beliau berkata: "Wahai AbuBakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua."

Kemudian Ali RA bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada disamping Rasulullah oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah".

Lalu Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu."

Setelah itu Hasan RA dan Husin RA bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah, kamu qishashlah kami sama jika kamu ingin menqishash Rasulullah"

Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah aku kalau kamu hendak memukul."

Kemudian'Ukasyah RA berkata: "Ya Rasulullah, anda telah memukul aku sewaktu aku tidak memakai baju."

Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah RA melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Aku tebus kamu dengan jiwa ku ya Rasulullah, siapakah yang sanggup memukul kamu. Aku melakukan begini adalah sebab aku ingin menyentuh badan kamu yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan ku. Dan Allah SWT menjaga aku dari neraka dengan kehormatanmu"

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya."

Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah di dalam syurga."

IbnuMas’ud RA berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah RA. Kemudian baginda SAW memandang kami sambil berlinangan air mata dan bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah SWT memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah SWT menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepadakamu, agar bertakwa kepada Allah SWT. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah SWT."

Allah SWT berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."

Kemudian kamibertanya: "Bilakah ajal kamu ya Rasulullah?

Baginda SAW menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah SWT, ke Sidratul Muntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arasy."

Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan kamu ya Rasulullah?

Rasulullah SAWmenjawab: "Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih."

Kami bertanya: "Siapakah yangakan mensolatkan baginda di antara kami?" Kami menangis dan RasulullahSAW pun turut menangis.

Kemudian baginda SAW bersabda: "Tenanglah,semoga Allah SWT mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telahmemandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku,di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Setelah itu kamu semuakeluarlah sebentar meninggalkan aku. Maka yang pertama-tama mensolatkanaku adalah sahabatku Jibrail. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Izrail berserta bala tenteranya. Kemudian masuklah kamu dengansebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki daripihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamusemua."

Setelah itu para sahabat RA menangis dengan nada yangkeras dan berkata, "Ya Rasulullah kamu adalah seorang Rasul yang diutuskepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatandalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami.Apabila kamu sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiappersoalan yang timbul nanti?"

Kemudian Rasulullah SAW berkata,

"Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yangbenar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semuadua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagidiam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam ituialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu,maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dansekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambilpelajaran dari mati."

Setelah Rasulullah SAW berkata demikian,maka sakit Rasulullah SAW pun bermula. Dalam bulan Safar Rasulullah SAWsakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat RA. Dalamsebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah SAW diutus pada hari Isnindan wafat pada hari Isnin. Pada hari Isnin penyakit Rasulullah SAWbertambah berat, setelah Bilal RA menyelesaikan azan subuh,

maka BilalRA pun pergi ke rumah Rasulullah SAW kemudian memberi salam:"Assalamualaikum ya Rasulullah?" Kemudian ia berkata lagi "Assolahyarhamukallah."

Lalu dijawab oleh Fatimah RA, "Rasulullah masih sibukdengan urusan beliau."

Setelah Bilal RA mendengar penjelasan dariFatimah RA maka Bilal RA pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kataFatimah RA itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal RApergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam sepertipermulaan tadi,

kali ini salam Bilal RA telah di dengar oleh RasulullahSAW dan Rasulullah SAW berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnyapenyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakarmengimamkan solat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir."

Setelahmendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal RA pun berjalan menuju kemasjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduhmusibah. Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"

SetelahBilal RA sampai di masjid maka Bilal RA pun memberitahu Abu Bakar RAtentang apa yang telah Rasulullah SAW pesankan kepadanya. Ketika AbuBakar RA melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seoranglelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, laluia menjerit dan akhirnya ia pengsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuhrendah tangisan sahabat RA dalam masjid,

sehingga Rasulullah SAWbertanya kepada Fatimah RA; "Wahai Fatimah apakah yang telah berlaku?."

Siti Fatimah RA menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingungkerana Rasulullah tidak ada bersama mereka."

Kemudian Rasulullah SAWmemanggil Ali RA dan Fadhl bin Abas RA, lalu Rasulullah SAW bersandarkepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAWsampai di masjid maka Rasulullah SAW pun bersolat subuh bersama denganpara jemaah. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Setelah selesai solatsubuh maka Rasulullah SAW melihat kepada orang ramai dan berkhutbah:"Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan danpemeliharaan Allah SWT, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepadaAllah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akanmeninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertamaaku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia."

Dengan suara terbatasRasulullah SAW bersabda, "Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al Qurandan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai akudan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-samaaku."

Pesanan ringkas itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah SAWyang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu BakarRA menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar RA dadanya naik turunmenahan nafas dan tangisnya. Usman RA menghela nafas panjang dan Ali RAmenundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnyasudah tiba. "Rasulullah SAW akan meninggalkan kita semua." Keluh hatisemua sahabat RA kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesaimenunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat. Tatkala AliRA dan Fadhal RA dengan cergas menangkap Rasulullah SAW yang berkeadaanlemah dan goyah ketika turun dari mimbar, kalau mampu, seluruh sahabatRA yang hadir pasti akan menahan detik-detik dari terus berlalu.Setelahitu Rasulullah SAW pun pulang ke rumah baginda. Matahari kian tinggi,tapi pintu rumah Rasulullah SAW masih tertutup. Sedang di dalamnya,Rasulullah SAW sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringatdan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

KemudianAllah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail, "Wahai lzrail, pergilahkamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendakmencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang palinglembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlahterlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu kerumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamukembali padaKu."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dariAllah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai seorang ArabBadwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAWmaka ia pun memberi salam, "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian,sumber wahyu dan risalah!"

Fatimah RA tidak mengizinkannya masuk,"Wahai Abdullah (Hamba Allah), maaflah, ayahku sedang sakit," kataFatimah RA yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian FatimahRA kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata. Kemudianmalaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali iniseruan malaikat itu telah didengari oleh Rasulullah SAW.

Baginda SAWbertanya pada Fatimah RA, "Siapakah itu wahai anakku?"

FatimahRA menjawab: "Seorang lelaki memanggil ayahanda, saya katakan kepadanyayang ayahanda dalam keadaan sakit. Ia memanggil dengan suara yangmenggetarkan sukma."

Rasulullah SAW lantas berkata; "Wahai Fatimah,tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fatimah RA, "Tidak ayahanda."

"Diaadalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macamnafsu syahwat, yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yangmemusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur."

Fatimah RA tidak dapatmenahan air matanya lagi. Setelah mengetahui bahawa saat perpisahandengan ayahandanya akan bermula, dia menangis sepuas-puasnya. ApabilaRasulullah SAW mendengar tangisan Fatimah RA maka Baginda SAWpunberkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yangpertama dalam keluargaku akan bertemu dengan daku."

KemudianRasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikatlzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah."

Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkaudatang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?"

Maka berkata malaikatlzrail: "Kedatangan aku adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabutruhmu, itupun kalau dikau izinkan, kalau dikau tidak izinkan maka akuakan kembali."

Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Malaikul maut, di manaengkau tinggalkan kecintaanku Jibrail?

"Aku tinggalkan ia di langitdunia?" Jawab malaikat Izrail.

Baru sahaja malaikat Izrail selesaibicara, tiba-tiba malaikat Jibrail datang dan duduk di sampingRasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: "Wahai Jibrail,tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat?"

Jibrailmenjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."

Rasulullah SAW bertanyalagi: "Wahai Jibrail, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakanaku di sisi Allah SWT"

Berkata malaikat Jibrail, "Sesungguhnya semuapintu langit telah di buka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmudi langit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemuabidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata RasulullahSAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di harikiamat nanti."

Berkata Jibrail: "Allah SWT telah berfirman yangbermaksud, Sesungguhnya Aku telah melarang semua para nabi masuk kedalam syurga sebelum dikau masuk terlebih dahulu, dan Aku juga melarangsemua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."

BerkataRasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasasusahku."

Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail,mendekatlah kamu kepadaku."

Setelah itu malaikat lzrail pun memulaitugasnya. Perlahan ruh Rasulullah SAW ditarik. Nampak seluruh tubuhRasulullah SAW bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. Apabilaruh baginda SAW sampai ke pusat, dengan perlahan Rasulullah SAWmengaduh "Jibrail, betapa sakit sakaratul maut ini." Fatimah RAterpejam, Ali RA yang di sampingnya menunduk semakin mendalam danJibrail mengalihkan pandangannya dari Rasulullah SAW.

Melihatkantelatah Jibrail itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibrail,apakah kamu tidak suka melihat wajahku?"

Jibrail berkata: "Wahaikekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamudalam sakaratul maut?"

Sebentar kemudian terdengar RasulullahSAW merintih kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah,dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,jangan pada umatku."

Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dandadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendakmembisikkan sesuatu, Ali RA segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikumbis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah sholat danpeliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulaiterdengar bersahutan, sahabat RA saling berpelukan. Fatimah RAmenutupkan tangan di wajahnya, dan Ali RA kembali mendekatkantelinganya ke bibir Rasulullah SAW yang mulai kebiruan.

Ali RA berkata:"Sesungguhnya Rasulullah ketika menjelang saat-saat terakhir, telahmengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan aku meletakkantelinga, aku dengan Rasulullah berkata:

"Umatku, umatku." 

Akhirnya rohyang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW Rasulullah SAWwafat pada hari Isnin 13 Rabiul Awal.

Berkata Anas RA: "Ketikaaku lalu di depan pintu Aishah, ku dengar dia sedang menangis sambilmengatakan: "Wahai orang yang tidak pernah memakai sutera. Wahai orangyang keluar dari dunia dari perut yang tidak pernah kenyang darigandum. Wahai orang yang telah memilih tikar daripada singgahsana.Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana takut Neraka Sa'iir"

Telahbersabda Rasulullah SAW bahawa: "Malaikat Jibrail telah berkatakepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakansebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yangselalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekorikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya danikan tersebut akan menjadi batu."

Wallahu'alam.

*Source Abumusa


Ketabahan Budak Zunairah

0 comments


Satu diantara budak muslim adalah Zunairah, budak Abu Jahl. Karena keyakinannya itulah dia diinterogasi Abu Jahl.

"Benarkah kamu telah menganut agama Islam?" tanya Abu Jahl.

"Benar. Aku percaya pada seruan Muhammad, karena itu aku mengikutinya." Jawab Zunairah.

Untuk menggoyahkan keyakinan budaknya, Abu Jahl bertanya pada kawan-kawannya."Hai kawan-kawan, apakah kalian juga mengikuti seruan Muhammad?"

"Tidaaak," jawab mereka serempak.

"Nah, sekira apa yang dibawa Muhammad itu baik, tentu mereka akan lebih dulu mengikutinya" kata Abu Jahl melecehkan budaknya.

Maka dipukullah Zunairah itu secara keji hingga matanya luka parah dan akhirnya menjadi buta. Melihat mata budaknya menjadi buta, Abu Jahl membujuknya.

"Matamu menjadi buta itu akibat kau masuk Islam. Coba kau tinggalkan agama Muhammad itu, matamu akan sembuh kembali," katanya.Betapa sakit hati Zunairah mendengar olok-olokan itu. "Kalian semua adalah pembohong, tak bermoral. Lata dan Uzza yang kalian sembah itu tak akan bisa berbuat apa-apa. Apalagi memberi manfaat dan madlarat," katanya.

Mendengar itu, Abu Jahl semakin naik pitam. Maka dipukullah budak itu sekeras-kerasnya dan berkata, "Wahai Zunairah. Ingatlah kepada Lata dan Uzza. Itu berhala sembahan kita sejak nenek moyang kita. Tak takutkah jika mereka nanti murka kepadamu? Tinggalkan segera agama Muhammad yang melecehkan kita." Kata Abu Jahl.

"Wahai Abu Jahl. Sebenarnya Latta dan Uzza itu buta. Lebih buta daripada mataku yang buta akibat siksaanmu ini. Meski mataku buta, Allah tak akan sulit mengembalikannya menjadi terang, tidak seperti tuhanmu Latta dan Uzza itu" kata Zunairah.Berkat kekuasaan Allah.

Esoknya mata Zunairah yang buta akibat siksaan Abu Jahl itu kembali sembuh sperti sedia kala. Abu Jahl yang menyaksikannya menjadi terheran-heran. Namun dasar orang tak beriman, dia malah berkata "Ini pasti karena sihir Muhammad" katanya sembari kembali menyiksa budaknya. Untunglah datang Abu Bakar yang lalu memerdekakan Zunairah setelah memberi tebusan kepada Abu Jahl.

*Source Kisah-Kisah Islam.


3 Amanat Untuk Mendapat Kebahagiaan

0 comments

Seorang soleh mempunyai seorang anak lelaki, Saat beliau hampir menghembuskan nafas terakhir beliau telah berpesan kepada anaknya "anakku aku akan menghadap ilahi tak lama lagi aku ingin berpesan kepadamu wahai anakku, jika engkau mahukan kebahagiaan hendaklah engkau melakukan 3 perkara"

Dengan suara tersekat-sekat orang soleh itu berpesan dengan tersedu-sedu anaknya mengiakan kehendak ayahnya "apakah perkara tersebut wahai ayahku" si anak bertanya

"Yang pertama jika engkau ingin bahagia hendaklah engkau senantiasa makan sedap-sedap, seterusnya yang kedua jika engkau ingin bahagia, hendaklah mendapat tidur yang sedap-sedap, yang terakhir wahai anakku hendaklah engkau sentiasa kahwin baru" tidak lama selepas itu orang soleh tersebut telah kembali kerahmatullah.

Untuk tidak menghampakan ayahnya si anak pun menjalankan amanat ayahnya di mana saja terdapat makanan yang sedap-sedap dia kan pergi,  makanlah dia yang sedap-sedap seperti yang di suruh ayahnya kemudian dia membeli katil yang bagus-bagus untuk keselesaan tidurnya di belinya set tidur yang mahal-mahal seterusnya dia juga akan kerap kali berkahwin, cukup yang keempat dia menceraikan seorang isteri kemudian kahwin lagi bergitulah rutin yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Selepas berbulan mengamalkan amanat ayahnya sedikitpun dia tidak berasa bahagia malah lebih sengsara jika dahulu dia kaya sekarang hampir papa duitnya telah habis semuanya untuk mendapatkan makanan yang sedap-sedap juga peralatan bilik tidur yang terbaik malah untuk mendapatkan isteri juga memerlukan duit, dia mula berasa gundah, apakah benar amanat ayahnya tak mungkin ayah yang soleh itu berbohong dia bermonolog sendirian hampir sasau jadinya kerana dia sering memikirkan tentang amanat ayahnya.

Setelah lama berfikir dia telah mengambil keputusan untuk bertanyakan masalahnya kepada seorang Ulama.
"ya sheikh.. sebelum ayahku meninggal dunia dia telah berpesan kepadaku jika aku ingin bahagia lakukan 3 perkara iaitu hendaklah makan yang sedap-sedap, tidur juga yang sedap-sedap dan yang terakhir beliau telah berpesan supaya aku senantiasa kahwin baru, akan tetapi setelah aku mengamalkan amanat ayahku aku tidak juga berasa bahgia malah aku lebih sengsara bagaimana ya sheikh?"

Sheikh itu mendengar dengan teliti setelah itu beliau bertafakur memikirkan tentang masalah tersebut
"Wahai orang muda memang benar apa yang telah di amanatkan oleh orang tuamu adapun masalah yang pertama jika engkau mahukan makan yang sedap-sedap hendaklah engkau makan hanya apabila engkau benar-benar lapar, yang kedua jika engkau mahukan tidur yang terbaik maka hendaklah engkau tidur apabila engkau betul-betul mengantuk, seterusnya yang terakhir jika engkau mahu berkahwin baru selalu hendaklah engkau bepergian untuk menuntut ilmu" kata sheikh tersebut

*Source Ku Bangga Jadi Muslim


Panglima Romawi Yang Bertaubat

0 comments

Dalam kegemparan terjadinya peperangan Yarmuk, salah seorang panglima Romawi yang bermana George memanggil Khalid bin Walid. Kedua orang panglima itu saling mendekat sampai kedua kepala kuda mereka saling bertemu. Kepada Khalid,

George bertanya: "Wahai Khalid, aku meminta kamu berbicara dengan jujur dan jangan berdusta sedikitpun, kerana Tuhan Yang Maha Mulia tidak pernah berdusta, dan jangan pula kamu menipuku, karana sesungguhnya orang yang beriman itu tidak akan berdusta di sisi Allah."

"Tanyalah apa yang ingin engkau tanyakan," kata Khalid.

"Apakah Allah menurunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW sebuah pedang dari langit kemudian diberikannya kepadamu sehingga jika kamu pakai pedang itu untuk berperang, pasti kamu akan menang?"

"Tidak!" Jawab Khalid.

"Apakah sebabnya kamu digelar dengan Saifullah (Pedang Allah)?" Tanya George.

Khalid menjawab: "Ketika Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW, seluruh kaumnya sangat memusuhinya termasuk juga aku, aku adalah orang yang paling membencinya. Setelah Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepadaku, maka aku pun masuk Islam. Ketika aku masuk Islam Rasulullah SAW menerimaku dan memberi gelaran kepadaku "Saifullah" (pedang Allah)."

"Jadi tujuan kamu berperang ini untuk apa?" Tanya George.

"Kami ingin mengajak kamu supaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu adalah utusan Allah dan kami juga ingin mengajak kamu untuk mempercayai bahwa segala apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW itu adalah benar." Jawab Khalid.

George bertanya: "Apakah hukumannya bila orang itu tidak mahu menerimanya?"

Jawab Khalid: "Hukumannya adalah harus membayar jizyah, maka kami tidak akan memeranginya."

"Bagaimana kalau mereka tidak mahu membayar?" Tanya George.

"Kami akan mengumumkan perang kepadanya," kata Khalid bin Walid.

George bertanya: "Bagaimanakah kedudukannya jika orang masuk Islam pada hari ini?"

Khalid menjawab: "Di hadapan Allah SWT, kita akan sama semuanya, baik dia orang yang kuat, orang yang lemah, yang dahulu maupun yang kemudian masuk Islam."

"Apakah orang dahulu masuk Islam kedudukannya akan sama dengan orang yang baru masuk?" Tanya George.

Khalid menjawab: "Orang yang datang kemudian akan lebih tinggi kedudukannya dari orang yang terdahulu, sebab kami yang terlebih dahulu masuk Islam, menerima Islam itu ketika Rasulullah SAW masih hidup dan kami dapat menyaksikan turunnya wahyu kepada baginda. Sedangkan orang yang masuk Islam kemudian tidak menyaksikan apa yang telah kami saksikan. Oleh kerana itu siapa saja yang masuk Islam yang datang terakhir maka dia akan lebih mulia kedudukannya, sebab dia masuk Islam tanpa menyaksikan bukti-bukti yang lebih meyakinkannya terlebih dahulu."

George bertanya: "Apakah yang kamu katakan itu benar?"

"Demi Allah, sesungguhnya apa yang aku katakan itu adalah benar,"jawab Khalid.

George berkata: "Kalau begitu aku akan percaya kepada apa yang kamu katakan itu, mulai saat ini aku bertaubat untuk tidak lagi memusuhi Islam dan aku menyatakan diri masuk ke dalam agama Islam, wahai Khalid tolonglah ajarkan aku tentang Islam."

Lalu Khalid bin Walid membawa George ke dalam khemahnya, kemudian menuangkan air ke dalam timba untuk menyuruh George bersuci dan mengerjakan solat dua rakaat.

Ketika Khalid bersama dengan George masuk ke dalam khemah, maka tentara Romawi mengadakan serangan besar-besaran terhadap pertahanan umat Islam. Setelah selesai mengerjakan solat, maka Khalid bin Walid bersama dengan George dan kaum Muslimin lainnya meneruskan peperangan sampai matahari terbenam dan di saat itu kaum Muslimin mengerjakan solat Zohor dan Asar dengan isyarat saja.

Dalam pertempuran itu, George yang telah bergabung dengan barisan kaum Muslimin itu terbunuh, dan dia hanya baru mengerjakan solat dua rakaat bersama dengan Khalid bin Walid. Walaupun demikian, ia telah menyatakan keIslamannya dan berjanji untuk tidak akan kembali lagi kepada agama lamanya. Semoga Allah menempatkan George ke dalam golongan orang-orang yang mati syahid. Amin.

*Source Kisah-Kisah Islam


ShareThis

 

Kisah Kisah Islam Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger